Address
Kab. tangerang, Kp talagasari rt 012 rw 001 No. 50
Phone

Pengertian Dan Tahapan Fabrikasi Baja Sebagai Bahan Konstruksi!


Fabrikasi Konstruksi

Salah satu proses yang dilalui dalam proyek konstruksi baja adalah tahapan fabrikasi. Fabrikasi adalah proses kreativitas pembentukan material logam menjadi bentuk yang sesuai dengan standar desain dan shop drawing yang telah direncanakan. Proses kerja tahapan pabrikasi termasuk mengolah baja untuk dijadikan sebuah alat produksi dan struktur konstruksi baik untuk rangka bangunan gedung ataupun rangka bangunan lainnya.

Pengertian Fabrikasi

Fabrikasi adalah proses pengolahan komponen material baik berupa pipa, plat, maupun baja profil yang dirangkai dan dibentuk untuk menghasilkan nilai tambah berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi sebuah rangkaian alat produksi atau struktur konstruksi.

Tempat pengerjaan fabrikasi dibagi menjadi dua, yaitu:

• Workshop Fabrications

Pengerjaan fabrikasi dilakukan di dalam suat bangunan atau gedung. Di dalam bangunan itu telah disediakan segala macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan proses fabrikasi mulai dari, las, mesin potong plat, mesin bending, overhead crane, dan lain-lain.

• Site Fabrications

Pengerjaan fabrikasi dilakukan di luar bangunan atau di area lapangan terbuka. Site fabrications dilakukan untuk mengerjakan fabrikasi yang menghasilkan rangkaian struktur konstruksi di mana bangunan akan dibangun. DI area tersebut, semua proses pekerjaan fabrikasi dilakukan. Mulai dari pengiriman material, pemotongan dan pengeboran material, pengelasan, assembling, finishing, proses sandblast, painting, hingga proses pemasangan konstruksi baja.

Tahapan Proses Fabrikasi

Selanjutnya proses fabrikasi akan melalui 9 tahapan berikut ini.

1. Proses penandaan (marking)

Tahap pertama yang harus dilakukan setelah bahan material produksi tiba adalah proses marking. Marking adalah proses pengukuran dan pembentukan sketsa langsung pada materian dari semua item berdasarkan shop drawing yang telah dibuat.

2. Proses pemotongan (cutting)

Tahap selanjutnya adalah pemotongan material yang sudah diberi tanda menggunakan cutting torch (mesin potong). Proses ini dilakukan dengan menggunakan oxy flame cutting, cnc cutting dan mesin potong hidrolik.

3. Proses pengeboran

Selanjutnya adalah proses pengeboran dan pembuatan lubang baut disesuaikan dengan ukuran baut yang akan digunakan. Umumnya, diameter lubang itu menggunakan ukuran standar yang nantinya digunakan untuk proses erection pada site.

4. Proses enyetelan

Tahapan fabrikasi selanjutnya adalah proses penyetelan dan perakitan material menjadi bentuk jadi. Proses ini disebut juga dengan istilah “las titik” atau “teck weld” fitter yang merupakan proses fit up sebelum material dirakit secara permanen dengan cara welding.

Pengelasan di titik ini sangat penting guna mengunci hasil dari sebuah penyetelan. Baik dalam rangka plate, profil maupun pipa.

5. Proses pengelasan

Proses ini dilakukan untuk menyambung dua bagian logam dengan menggunakan energi panas. Welder akan mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi, lalu akan menghasilkan sambungan yang berkelanjutan dan permanen. Kualitas hasil pengelasan tergantung pada kemampuan tukang las itu sendiri.

6. Proses pemeriksaan

Selanjutnya adalah proses pemeriksaan serta pengawasan terhadap hasil dari produk setengah jadi atau produk jadi. Tahapan ini dilakukan oleh seorang quality control (QC) yang akan melihat dan meninjau produk tersebut. Proses ini mencakup pengukuran material, bagian-bagiannya, bentuk, dan ukuran disesuaikan dengan shop drawing.

7. Proses finishing

Merupakan proses pembersihan dan penggrindaan seluruh permukaan material dari bekas tagweld dan lain-lain.

Proses ini dilakukan untuk membersihkan material baja dari sisa proses fabrikasi seperti, bekas pinggiran kasar dari proses cutting. Proses finishing dilakukan memakai gerindra mesin dan dilakukan sebelum proses penyemprotan dan pengecatan.

8. Proses penyemprotan

Tahapan yang disebut juga proses blasting ini dilakukan dengan cara menyemprotkan pasir menggunakan tekanan udara ke semua bagian permukaan material fabrikasi. Fungsinya adalah untuk menghilangkan kotoran, krak, maupun lapisan logam tertentu yang menempel.

9. Proses pengecatan

Tahapan terakhir adalah proses pengecatan produk fabrikasi sesuai prosedur yang telah ditentukan.

Sumber: “https://www.mdskontraktor.co.id/dnews/10057/tahapan-fabrikasi-baja-sebagai-bahan-konstruksi.html”